Minggu, 23 Februari 2014

materi b,indonesia


Ekonomi indonesia akan melampaui jerman dan inggris
Indonesia menjadi buah bibir pada saat pelaksanaan Sidang Tahunan Internasional Monetery Fund (IMF) Word Bank (WB) 2012 Tokyo, 9---14 Oktober 2012 lalu. Newsletter resmi yang dibagikan IMF kepada seluruh peserta Sidang mengangkat satu topik khusus mengenai Indonesia. Media itu mengangkat hasil riset dari McKinsey dan Stndard Chartered yang mengatakan bahwa ekonomi Indonesia akan melampaui Jerman dan Inggris pada tahun 2030.

Keyakinan itu beralasan. Indonesia diperkirakan memiliki sekitar 90 juta orang yang berada di kelompok consumming class. Angka ini adalah angka terbesar didunia setelah Cina dan India. Dengan kekuatan itu pula, pada tahun 2030 akan menjadi kekuatan ekonomi nomor 7 dunia dengan nilai pendapatan nasional sebesar 1,8 triliun dolar AS dari sektor pertanian, konsumsi,dan energi.
Indonesia pada saat ini sedang berada pada laju transformasi yang pesat menuju kearah tersebut. Saat ini, ekonomi Indonesia berada pada posisi ke-16 dunia dengan pendapatan domestik nasional sebesar 846 miliar dolar AS tahun 2011. Angka itu akan terus tumbuh hingga mencapai 1,8 triliun dolar AS mulai tahun 2017. Pada tahun 2030 hanya Amerika Serikat, China, India, Jepang, Brasil, dan Rusia yang berada diatas ekonomi Indonesia.
Kekuatan terbesar ekonomi Indonesia tidak hanya berupa ekspor yang didukung oleh kekuatan tenaga kerja dan komoditas, tetapi juga kekuatan konsumsi domestik dan jasa-jasa yang menjadi motor penggerak ekonomi nasional. Melihat potensi yang sedemikian besar, dalam beberapa side meeting sidang IMF yang sempat saya ikuti, para investor asing mengharapkan makin banyak pilihan investasi di Indonesia.
Harapan para innvestor tersebut tentu merupakan peluang dan tantangan bagi Indonesia. Upaya melakukan pendalaman pasar keuangan (financial deepening)menjadi penting dalam memberikan ragam pilihan investasi bagi para investor. Disisi lain, pembenahan di sektor riil dan infrastruktur perlu dilakukan secara serius guna mendukung arah untuk menjadikan ekonomi Indonesia yang terbesar di Asia Tenggara.
Saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada pada kisaran 5 persen hingga 6 persen, apabila dapat terus dipertahankan, akan menambah masyarakat kelas menengah hingga 90 juta orang dengan pendapatan perkapita lebih dari 3.600 dolar AS. Apabila kita mampu mendorong pertumbuhan hingga 7  persen, jumlah itu bertambah lagi dengan masyarakat menengah mencapai 170 juta orang.
Berbagai perkembangan dari sidang akbar IMF di Tokyo pekan lalu kembali mengingatkan kita tentang besar potensi Indonesia dan sempitnya momentum yang sedang kita lalui saat ini.
Apabila potensi itu tidak diwujudkan dalam aksi dan momentum yang baik dilewatkan begitu saja karena kita begitu asyik dengan urusan lain, prediksi para investor tersebut tidak akan menjadi kenyataan. Tentunya pilihan ada ditangan kita semua.

Tidak ada komentar: