TENTANG
TCP/IP
A).Pengertian TCP/IP
TCP/IP adalah salah satu jenis protokol* yg
memungkinkan kumpulan komputer
untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network (jaringan). Merupakan himpunan aturan yg
memungkinkan komputer untuk berhubungan antara satu dengan yg lain,
biasanya berupa bentuk / waktu / barisan / pemeriksaan error saat transmisi
data.
B).Yang membuat TCP/IP jadi penting
Karena TCP/IP merupakan protokol yg telah
diterapkan pada hampir semua perangkat keras dan sistem operasi. Tidak ada
rangkaian protokol lain yg tersedia pada semua sistem berikut ini : Novel
Netware, Mainframe IBM, Sistem digital VMS, Server Microsoft Windows NT,
Workstation UNIX, LinuX, FreeBSD, Personal komputer DOS.
C).Layanan yang di berikan oleh TCP/IP
Berikut ini adalah layanan “tradisional” yg
dilakukan TCP/IP :
a. Pengiriman file (file transfer). File
Transfer Protokol (FTP) memungkinkan
pengguna komputer yg satu untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan.
Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna
(user name) dan password, meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses melalui
anonymous, alias tidak berpassword. (lihat RFC 959 untuk spesifikasi FTP)
b. Remote login. Network terminal Protokol
(telnet) memungkinkan pengguna
komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal ini
berarti bahwa pengguna menggunakan
komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.( lihat RFC 854 dan
855 untuk spesifikasi telnet lebih
lanjut)
c. Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem
elektronik mail. (lihat RFC 821
dan 822)
d. Network File System (NFS). Pelayanan akses
file-file jarak jauh yg memungkinkan
klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer jaringan jarak jauh
walaupun file tersebut disimpan secara lokal. (lihat RFC 1001 dan 1002 untuk
keterangan lebih lanjut)
e. remote execution. Memungkinkan pengguna
komputer untuk menjalankan suatu
program didalam komputer yg berbeda. Biasanya
berguna jikapengguna menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan
sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Ada
beberapa jenis remote execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar saja,
yaitu yg dapat dijalankan dalam
system komputer yg sama dan ada pula yg menggunakan
“prosedure remote call system”, yg memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan
dijalankan di system komputer yg berbeda.
(sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah “rsh” dan “rexec”)
f. name servers. Nama database alamat yg
digunakan pada internet (lihat RFC 822 dan 823 yg menjelaskan mengenai
penggunaan protokol name server yg bertujuan untuk menentukan nama host di
internet.) RFC (Request For Comments) adalah merupakan standar yg digunakan
dalam internet, meskipun ada juga
isinya yg merupakan bahan diskusi ataupun omong
kosong belaka. Diterbitkan oleh IAB (Internet Activities Board) yg merupakan komite independen para
peneliti dan profesional yg mengerti teknis, kondisi dan evolusi sistem
internet. Sebuah surat yg
mengikuti nomor RFC menunjukan status RFC :
S: standard, standar resmi
bagi internet
DS: Draft standard, protokol
tahap akhir sebelum disetujui sebagai standar
PS: Proposed Standard, protokol
pertimbangan untuk standar masa depan
I: Informational, berisikan
bahan-bahan diskusi yg sifatnya informasi
E: Experimental, protokol
dalam tahap percobaan tetapi bukan pada jalur standar.
H: Historic,
protokol-protokol yg telah digantikan atau tidak lagi dipertimbankan utk standarisasi.
D.) Bentuk arsitektur TCP/IP
Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap
protokol melakukan sebagian dari
keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak lepas
dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP
mendifinisikan berbagai cara agar TCP/IP
dapat saling menyesuaikan.
Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan
protokol OSI * (Open System Interconnections), berarti bahwa hierarki TCP/IP
merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Tiga
lapisan teratas biasa dikenal sebagai “upper lever protocol” sedangkan empat
lapisan terbawah dikenal sebagai “lower level protocol”. Tiap lapisan berdiri
sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan
operasi layer sebelumnya. Sebuah lapisan pengirim
hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya
lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan data link pengirim) selain
dengan satu layer di atas atau dibawahnya (misalnya lapisan network berhubungan
dengan lapisan transport diatasnya
atau dengan lapisan data link dibawahnya).
Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan
sebuah konsep yg penting karena suatu fungsi yg rumit yg berkaitan dengan
komunikasi dapat dipecahkan menjadi sejumlah unit yg lebih kecil. Tiap lapisan
bertugas memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi
lapisan diatasnya dari rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan
harus transparan sehingga modifikasi yg dilakukan atasnya tidak akan
menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan
mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan
lapisan yang setingkat. Akibatnya sebuah layer pada satu sistem tertentu hanya
akan berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai “Peer
process”. Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar lapisan yang
sama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan
kendali ke lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua lapisan yang berdekatan
terdapat “interface” (antarmuka). Interface ini mendifinisikan operasi dan
layanan yang diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi
khusus yang dipahami dengan sempurna.
Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai “arsitektur jaringan”.
Pengendalian komunikasi dalam bentuk lapisan
menambah overhead karena tiap lapisan berkomunikasi dengan lawannya melalui
“header”. Walaupunrumit tetapi fungsi tiap lapisan dapat dibuat dalam bentuk
modul sehingga kerumitan dapat ditanggulangi dengan mudah. Disini kita tidak
akan membahas model OSI secara mendalam secara keseluruhannya, karena protokol
TCP/IP tidak mengikuti benar model referensi OSI tersebut.Sekarang mari kita
bahas keempat lapisan tersebut.
a. Network Access
Lapisan ini hanya menggambarkan bagaimana data
dikodekan menjadi sinyal- sinyal dan karakteristik antarmuka tambahan media.
b. Internet layer/ network
layer
Untuk mengirimkan pesan pada suatu internetwork
(suatu jaringan yang mengandung
beberapa segmen jaringan), tiap jaringan harus secara unik diidentifikasi oleh
alamat jaringan. Ketika jaringan
menerima suatu pesan dari lapisan yang lebih atas, lapisan network akan
menambahkan header pada pesan yang termasuk alamat asal dan tujuan jaringan.
Kombinasi dari data dan lapisan network disebut “paket”. Informasi alamat jaringan digunakan untuk mengirimkan
pesan ke jaringan yang benar, setelah pesan tersebut sampai pada jaringan yg
benar, lapisan data link dapat menggunakan alamat node untuk mengirimkan pesan
ke node tertentu. meneruskan paket ke jaringan yang
benar disebut “routing” dan peralatan yang
meneruskan paket adalah “routers”. Suatu
antar jaringan mempunyai dua tipe node :
“End nodes”, menyediakan pelayanan kepada
pemakai. End nodes menggunakan lapisan network utk menambah informasi alamat
jaringan kepada paket, tetapi tidak melakukan routing. End nodes kadang-kadang
disebut “end system” (istilah OSI) atau “host” (istilah TCP/IP) Router memasukan mekanisme khusus
untuk melakukan routing. Karena routing merupakan tugas yg kompleks, router
biasanya merupakan peralatan tersendiri yg tidak menyediakan pelayanan kepada
pengguna akhir.
Router kadang-kadang disebut “intermediate
system” (istilah OSI) atau “gateway” (istilah TCP/IP). lain itu juga lapisan ini bertanggung
jawab untuk pengiriman data melalui antar jaringan. Protokol lapisan intenet yang
utama adalah internet protokol, IP (RFC 791, lihat juga RFC 919, 922,950). IP
menggunakan protokol-protokol lain untuk tugas-tugas khusus internet.
ICMP(dibahas nanti) digunakan untuk mengirimkan pesan-pesan ke lapisan host ke
host. Adapun fungsi IP :
1. Pengalamatan
2. Fragmentasi
datagram pada antar jaringan
3. Pengiriman
datagram pada antar jaringan
4. Transport layer
/host to host
Salah satu tanggung jawab lapisan transport
adalah membagi pesan-pesan menjadi fragment-fragment yang cocok dengan
pembatasan ukuran yg dibentuk oleh jaringan. Pada sisi penerima, lapisan
transport menggabungkan kembali fragment untuk mengembalikan pesan aslinya,
sehingga dapat diketahui bahwa lapisan transport memerlukan proses khusus pada satu komputer ke proses yg
bersesuaian pada komputer tujuan. Hal
ini dikenal sebagai Service Access Point (SAP) ID kepada setiap paket (berlaku
pada model OSI, istilah TCP/IP untuk SAP ini disebut port *).
Mengenali pesan-pesan dari beberapa proses
sedemikian rupa sehingga pesan
tersebut dikirimkan melalui media jaringan yg sama disebut“multiplexing”.
Prosedur mengembalikan pesan dan mengarahkannya pada proses yg benar disebut
“demultiplexing”. Tanggung javab lapisan transport yg paling berat dalam hal
pengiriman pesan adalah mendeteksi kesalahan dalam pengiriman data tersebut.
Ada dua kategori umum deteksi
kesalahan dapat dilakukan oleh lapisan transport
:
a. Reliable delivery, berarti
kesalahan tidak dapat terjadi, tetapi kesalahan
akan dideteksi jika terjadi. Pemulihan
kesalahan dilakukan dengan jalan memberitahukan lapisan atas bahwa kesalahan
telah terjadi dan meminta pengirimna kembali paket yg kesalahannya terdeteksi.
b. Unreliable delivery, bukan
berarti kesalahan mungkin terjadi, tetapi menunjukkan
bahwa lapisan transport tidak memeriksa kesalahantersebut. Karena pemeriksaan
kesalahan memerlukan waktu dan mengurangi penampilan jaringan. Biasanya
kategori ini digunakan jika setiap paket mengandung pesan yg lengkap, sedangkan
reliable delivery, jika mengandung banyak paket. Unreliable delivery, sering
disebut “datagram delivery” dan paket-paket bebas yg dikerimkan dengan cara ini
sering disebut “datagram”.
Karena proses lapisan atas (application layer)
memiliki kebutuhan yg bervariasi, terdapat dua protokol lapisan transport /host
to host, TCP dan UDP. TCP adalah protokol yg handal. Protokol ini berusaha
secara seksama untuk mengirimkan
data ke tujuan, memeriksa kesalahan, mengirimkan data ulang bila diperlukan dan
mengirimkan error ke lapisan ats hanya bila TCP tidak berhasil mengadakan
komunikasi (dibahas nanti). Tetapi
perlu dicatat bahwa kehandalan TCP tercapai dengan mengorbankan bandwidth
jaringan yg besar.
UDP (User Datagram Protocol) disisi lain adalah
protokol yg tidak handal. Protokol ini hanya “semampunya” saja mengirimkan
data. UDP tidak akan berusaha
untuk mengembalikan datagram yg hilang dan proses pada lapisan atas harus
bertanggung jawab untuk mendeteksi data yg hilang atau rusak dan mengirimkan
ulang data tersebut bila dibutuhkan.
c. Application layer, Lapisan
inilah biasa disebut lapisan akhir (front end) atau bisa disebut user program.
Lapisan inilah yg menjadi alasan keberadaan lapisan sebelumnya. Lapisan
sebelumnya hanya bertugas mengirimkan pesan yg ditujukan utk lapisan ini. Di
lapisan ini dapat ditemukan program yg menyediakan pelayanan jaringan, seperti
mail server (email program), file transfer server (FTP program), remote
terminal.
Token Ring merupakan teknologi LAN data link yg
didefinisikan oleh IEEE802.4 dimana sistem dihubungkan satu sama lain dengan
menggunakan segmen kabel
twisted-pair point-to-point untuk membentuk suatu struktur ring. Sebuah sistem
diijinkan untuk mengirim hanya bila sistem tersebut memiliki token (data unit
khsusus yg digunakan bersama-sama) yg akan dilewatkan
dari satu sistem ke sistem lain sekitar ring. komputer
port adalah tempat adalah tempat dimana informasi masuk dan keluar. Di PC contohnya monitor
sebagai keluaran informasi, keyboard dan mouse sebagai masukan informasi.
Tetapi dalam istilah internet, port berbentuk
virtual (software) bukan berbentuk fisik seperti RS232 serial port (utk koneksi modem).
E.)Cara kerja TCP/IP
Seperti yg telah dikemukakan diatas TCP/IP
hanyalah merupakan suatu lapisan
protokol(penghubung) antara satu komputer dg yg lainnya dalam network, meskipun
ke dua komputer tersebut memiliki OS yg berbeda. Untuk mengerti lebih jauh marilah kita
tinjau pengiriman sebuah email. Dalam pengiriman email ada beberapa prinsip
dasar yg harus dilakukan. Pertama, mencakup hal-hal umum berupa siapa yg
mengirim email, siapa yg menerima email tersebut serta isi dari email tersebut.
Kedua, bagaimana cara agar email tersebut sampai pada tujuannya.Dari konsep ini
kita dapat mengetahui bahwa pengirim email memerlukan “perantara” yg memungkinkan
emailnya sampai ke tujuan (seperti layaknya pak pos). Dan ini adalah tugas dari
TCP/IP. Antara TCP dan IP ada pembagian tugas masing-masing.
TCP merupakan connection-oriented, yg
berarti bahwa kedua komputer yg ikut serta dalam pertukaran data harus
melakukan hubungan terlebih dulusebelum pertukaran data ( dalam hal ini email)
berlangsung. Selain itu TCP juga
bertanggung jawab untuk menyakinkan bahwa email tersebut sampai ke tujuan, memeriksa kesalahan dan
mengirimkan error ke lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan
hubungan (hal inilah yg membuat TCP sukar untuk dikelabuhi). Jika isi
email tersebut terlalu besar untuk satu datagram * , TCP akan membaginya
kedalam beberapa datagram. IP
bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung, tugasnya adalah untuk meroute
data packet . didalam network. IP hanya bertugas sebagai kurir dari TCP dalam penyampaian datagram
dan “tidak bertanggung jawab” jika data
tersebut tidak sampai dengan utuh (hal ini disebabkan IP tidak memiliki
informasi mengenai isi data yg dikirimkan) maka IP akan mengirimkan pesan
kesalahan ICMP*. Jika hal ini
terjadi maka IP hanya akan
memberikan pesan kesalahan (error message) kembali ke sumber data. Karena IP
“hanya” mengirimkan data “tanpa” mengetahui mana data yg akan disusun
berikutnya menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi daerah “sumber dan tujuan”
datagram. Hal inilah penyebab banyak paket hilang sebelum sampai kembali
ke sumber awalnya. (jelas ! sumber dan tujuannya sudah dimodifikasi) Kalimat Datagram dan paket sering
dipertukarkan penggunaanya. Secara teknis,
datagram adalah kalimat yg digunakan jika kita hendak menggambarkan TCP/IP. Datagram adalah
unit dari data, yg tercakup dalam protokol.
ICPM adalah kependekan dari Internet Control
Message Protocol yg bertugas memberikan pesan dalam IP. Berikut adalah beberapa
pesan potensial sering timbul (lengkapnya lihat RFC 792):
a. Destination unreachable, terjadi jika
host,jaringan,port atau protokol tertentu tidak dapat dijangkau.
b. Time exceded, dimana datagram tidak bisa
dikirim karena time to live habis.
c. Parameter problem, terjadi kesalahan
parameter dan letak oktert dimana kesalahan terdeteksi.
d. Source quench, terjadi karena router/host
tujuan membuang datagram karena batasan ruang buffer atau karena datagram tidak
dapat diproses.
e. Redirect, pesan ini memberi saran kepada host
asal datagram mengenai router yang lebih tepat untuk menerima datagram tsb.
f. Echo request dan echo reply message, pesan
ini saling mempertukarkan data antara host.
Selain RFC 792 ada juga RFC 1256 yg isinya
berupa ICMP router discovery message
dan merupakan perluasan dari ICMP, terutama membahas mengenaikemampuan bagi
host untuk menempatkan rute ke gateway.
E.)Bentuk
format header UDP,TCP,IP
UDP memberikan alternatif transport untuk proses yg tidak
membutuhkan pengiriman yg handal. Seperti yg telah dibahas sebelumnya, UDP
merupakanprotokol yg tidak handal, karena tidak menjamin pengiriman data atau perlindungan duplikasi. UDP tidak
mengurus masalah penerimaan aliran data dan pembuatan segmen yg sesuai untuk
IP.Akibatnya, UDP adalah protokol
sederhana yg berjalan dengan kemampuan jauh dibawah TCP. Source port, adalah
port asal dimana system mengirimkan datagram. Destination port, adalah port
tujuan pada host penerima. Length, berisikan panjang datagram dan termasuk
data. Checksum, bersifat optional yg berfungsi utk meyakinkan bahwa data tidak
akan mengalami rusak (korup)
TCP, Seperti yg telah dibahas sebelumnya, TCP
merupakan protokol yg handal dan bertanggung jawab untuk mengirimkan aliran
data ke tujuannya secara handal dan berurutan. Untuk memastikan diterimanya
data, TCP menggunakan nomor urutan segmen dan acknowlegement (jawaban).
Misalkan anda ingin mengirim file berbentuk seperti berikut :
TCP kemudian akan memecah pesan itu menjadi
beberapa datagram (untuk melakukan hal ini, TCP tidak mengetahui berapa besar
datagram yg bisa ditampung jaringan. Biasanya, TCP akan memberitahukan besarnya
datagram yg bisa dibuat, kemudian mengambil nilai yg terkecil darinya, untuk
memudahkan).
TCP kemudian akan meletakan header di depan
setiap datagram tersebut. Header ini biasanya terdiri dari 20 oktet, tetapi yg
terpenting adalah oktet ini berisikan sumber dan tujuan “nomor port (port
number)” dan “nomor urut (sequence number)”. Nomor port digunakan untuk menjaga
data dari banyaknya data yg lalu
lalang. Misalkan ada 3 orang yg
mengirim file. TCP anda akan mengalokasikan nomor port 1000, 1001, dan 1002
untuk transfer file. Ketika datagram dikirim, nomor port ini menjadi “sumber
port (source port)” number untuk masing-masing jenis transfer. Yg perlu
diperhatikan yaitu bahwa TCP perlu mengetahui juga port yg dapat digunakan oleh
tujuan (dilakukan diawal hubungan). Port ini diletakan pada daerah “tujuan port
(destination port)”. Tentu saja jika ada datagram yg kembali, maka source dan
destination portnya akan terbalik, dan sejak itu port anda menjadi destination
port dan port tujuan menjadi source port.
Setiap datagram mempunyai nomor urut (sequence
number) masing-masing yg berguna
agar datagram tersebut dapat tersusun pada urutan yg benar danagar tidak ada
datagram yg hilang. TCP tidak
memberi “nomor” datagram, tetapi pada oktetnya. Jadi jika ada 500 oktet data
dalam setiap datagram, datagram
yg pertama mungkin akan bernomor urut 0, kedua 500, ketiga 1000, selanjutnya 1500 dan
eterusnya. Kemudian semua susunan oktet
didalam datagram akan diperiksa keadaannya benar atau salah, dan biasa disebut dg “checksum”. Hasilnya
kemudian diletakan ke header TCP. Yg perlu diperhatikan ialah bahwa checksum
ini dilakukan di kedua komputer yg melakukan hubungan. Jika nilai keberadaan
susunan oktet antara satu checksum dg checksum yg lain tidak sama, maka sesuatu
yg tidak diinginkan akan terjadi pada datagram tersebut, yaitu gagalnya koneksi
(lihat bahasan sebelumnya).
Ada beberapa bagian dari header yg belum kita
bahas. Biasanya bagian header ini
terlibat sewaktu hubungan berlangsung.
·
Seperti ‘acknowledgement number’ misalnya, yg bertugas untuk
menunggu jawaban apakah datagram yg dikirim sudah sampai atau belum. Jika tidak
ada jawaban (acknowledgement) dalam batas waktu tertentu, maka data akan
dikirim lagi.
·
Window berfungsi untuk mengontrol berapa banyak data yg bisa
singgah dalam satu waktu. Jika Window sudah terisi, ia akan segera langsung
mengirim data tersebut dan tidak akan menunggu data yg terlambat, karena akan
menyebabkan hubungan menjadi lambat.
·
Urgent pointer menunjukan nomor urutan oktet menyusul data yg mendesak. Urgent pointer adalah
bilangan positif berisi posisi dari nomor urutan pada segmen. Reserved selalu
berisi nol. Dicadangkan untuk penggunaan mendatang.
·
Control bit (disamping kanan reserved, baca dari atas ke bawah).
Ada enam kontrol bit :
a. URG, Saat di set 1 ruang
urgent pointer memiliki makna, set 0 diabaikan.
b. ACK saat di set ruang
acknowledgement number memiliki arti.
c. PSH, memulai fungsi push.
d. RST, memaksa hubungan di
reset.
e. SYN, melakukan
sinkronisasi nomor urutan untuk hubungan. Bila diset maka hubungan di buka.
f. FIN, hubungan tidak ada
lagi.
IP
TCP akan mengirim setiap datagram ke IP dan
meminta IP untuk mengirimkannya ke tujuan(tentu saja dg cara mengirimkan IP
alamat tujuan). Inilah tugas IP
sebenarnya. IP tidak peduli apa
isi dari datagram, atau isi dari TCP header. Tugas
IP sangat sederhana, yaitu hanya
mengantarkan datagram tersebut sampai tujuan (lihat bahasan sebelumnya). Jika
IP melewati suatu gateway, maka ia kemudian akan menambahkan header miliknya. Hal yg
penting dari header ini adalah “source address” dan “Destination address”,
“protocol number” dan “checksum”. “source address” adalah alamat asal
datagram. “Destination address” adalah alamat tujuan datagram (ini penting agar
gateway mengetahui ke mana datagram akan pergi). “Protocol number” meminta IP
tujuan untuk mengirim datagram ke TCP. Karena meskipun jalannya IP menggunakan
TCP, tetapi ada juga protokol tertentu yg dapat menggunakan IP, jadi kita harus
memastikan IP menggunakan protokol apa untuk mengirim datagram tersebut.
Akhirnya, “checksum” akan meminta IP tujuan untuk meyakinkan bahwa header tidak
mengalami kerusakan. Yang perlu dicatat yaitu bahwa TCP dan IP menggunakan
checksum yang berbeda.
3. Bagaimana awalnya
keberadaan TCP/IP ?
Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD
(Departement of Defense) AS akan
suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg telah ada.
Komputer-komputer DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi
peneliti dg organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga
pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh
karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol
TCP/IP. Di antara tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Terciptanya
protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yg dapat ditentukan untuk semua jaringan.
2. Meningkatkan
efisiensi komunikasi data.
3. Dapat dipadukan
dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yg telah ada.
4. Mudah
dikonfigurasikan.
Tahun 1968 DoD ARPAnet (Advanced Reseach Project
Agency) memulai penelitian yg kemudian menjadi cikal bakal packet switching .
Packet switching inilah yg memungkinkan komunikasi antara lapisan network (dibahas
nanti) dimana data dijalankan dan disalurkan melalui jaringan dalam
bentuk unit-unit kecil yg disebut packet*. Tiap-tiap packet ini membawa
informasi alamatnya masing-masing yg ditangani dengan khusus oleh jaringan
tersebut dan tidak tergantung dengan paket-paket lain. Jaringan yg dikembangkan
ini, yg menggunakan ARPAnet sebagai tulang punggungnya, menjadi terkenal sebagai
internet. Protokol-protokol
TCP/IP dikembangkan lebih lanjut pada awal 1980 dan menjadi
protokol-protokol standar untuk ARPAnet pada tahun 1983. Protokol-protokol
ini mengalami peningkatan popularitas di komunitas pemakai ketika TCP/IP
digabungkan menjadi versi 4.2 dari BSD (Berkeley Standard Distribution) UNIX.
Versi ini digunakan secara luas pada institusi penelitian dan pendidikan dan
digunakan sebagai dasar dari beberapa penerapan UNIX komersial, termasuk SunOS
dari Sun dan Ultrix dari Digital. Karena BSD UNIX mendirikan hubungan antara
TCP/IP dan sistem
operasi UNIX, banyak implementasi UNIX sekarang menggabungkan TCP/IP. Unit
informasi yg mana jaringan berkomunikasi. Tiap-tiap paket berisi identitas
(header) station pengirim dan penerima, informasi error-control, permintaan
suatu layanan dalam lapisan network, informasi bagaimana menangani permintaan
dan sembarang data penting yg harus ditransfer.
TENTANG ISO
\Model Open Systems Interconnection
(OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang
menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data
berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri
komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara
efisien.
- Model Layer OSI
Terdapat 7 layer pada model OSI.
Setiap layer bertanggungjawwab secara khusus pada proses komunikasi data.
Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat,
sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error”
selama proses transfer data berlangsung.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.
- “Open” dalam OSI
“Open” dalam OSI adalah untuk
menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat
keras/ “hardware” yang digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan
standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan “modularity” (dapat dibongkar
pasang).
Modularity
Modularity
“Modularity” mengacu pada pertukaran
protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi
dari level lainnya.
Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras “hardware” dari vendor yang berbeda dan bermacam-macam alasan atau keinginan yang berbeda.
Modularity
Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras “hardware” dari vendor yang berbeda dan bermacam-macam alasan atau keinginan yang berbeda.
Modularity
Seperti contoh Jasa Antar/Kurir.
“Modularity” pada level transportasi menyatakan bahwa tidak penting, bagaimana
cara paket sampai ke pesawat.
Paket untuk sampai di pesawat, dapat
dikirim melalui truk atau kapal. Masing-masing cara tersebut, pengirim tetap
mengirimkan dan berharap paket tersebut sampai di Toronto. Pesawat terbang
membawa paket ke Toronto tanpa memperhatikan bagaimana paket tersebut sampai di
pesawat itu.
- 7 Layer OSI
Model OSI terdiri dari 7 layer :
OSI Reference Model memiliki tujuh
lapis dengan keterangan sebagai berikut:
1. Application
Application layer terdiri
dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis terminal
yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar penuh
yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang
masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan
penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks,
memindahkan sensor dan sebagainya.
Suatu cara untuk
mengatasi masalah seperti di ata, adalah dengan menentukan terminal virtual
jaringan abstrak, serhingga editor dan program-program lainnya dapat ditulis
agar saling bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian
software harus ditulis untuk memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke
terminal sebenarnya. Misalnya, saat editor menggerakkan cursor terminal virtual
ke sudut layar kiri, software tersebut harus mengeluarkan urutan perintah yang
sesuai untuk mencapai cursor tersebut. Seluruh software terminal virtual berada
pada application layer.
Fungsi application
layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan yang
lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris
teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke
sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya
ketidak-kompatibelan ini. Tugas tersebut juga merupakan pekerjaan appication
layer, seperti pada surat elektronik, remote job entry, directory lookup, dan
berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya.
2. Presentation
Pressentation layer melakukan
fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian
umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna
untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya
yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya,
presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.
Satu contoh
layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna tidak
memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar data
sperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut
dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan floating
point, struktur data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih sederhana.
Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam memberi
kode untuk menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan Unicode), integer
(misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya. Untuk memungkinkan
dua buah komputer yang memiliki presentation yang berbeda untuk dapat
berkomunikasi, struktur data yang akan dipertukarkan dapat dinyatakan dengan
cara abstrak, sesuai dengan encoding standard yang akan digunakan “pada
saluran”. Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini dan
mengkonversi dari representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi
representation standard jaringan, dan sebaliknya.
3. Session layer
Session layer mengijinkan para
pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session
selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh
transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi
tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke
remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin
kemesin lainnya.
Sebuah layanan
session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat
memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat,
atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja
(analog dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan
giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan session di
atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah penting untuk
memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada
saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan
token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang
diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session
lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi ketika mencoba
transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya dengan
kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang dapat terjadi.
Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu
diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan lain. Untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer dapat menyisipkan
tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang berada
sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.
4. Transport layer
Fungsi dasar transport layer adalah
menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua
potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu,
semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat
melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak
dapat dihindari.
Dalam keadaan
normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi setiap
koneksi transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi transport
memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer dapat membuat koneksi
jaringan yang banyak. Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke sejumlah
jaringan untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan atau
pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat menggabungkan
beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal tersebut
dilakukan untuk membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session layer.
Transport layer
juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan pada gilirannya jenis
layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer yang paling populer
adalah saluran error-free point to point yang meneruskan pesan atau byte sesuai
dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula jenis layanan transport
lainnya. Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi yang tidak menjamin
urutan pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan ke sejumlah tujuan. Jenis
layanan ditentukan pada saat koneksi dimulai.
Transport layer
merupakan layer end to end sebenarnya, dari sumber ke tujuan. Dengan kata lain,
sebuah program pada mesin sumber membawa percakapan dengan program yang sama
dengan pada mesin yang dituju. Pada layer-layer bawah, protokol terdapat di
antara kedua mesin dan mesin-mesin lain yang berada didekatnya. Protokol tidak
terdapat pada mesin sumber terluar atau mesin tujuan terluar, yang mungkin
dipisahkan oleh sejumlah router. Perbedaan antara layer 1 sampai 3 yang
terjalin, dan layer 4 sampai 7 yang end to end. Hal ini dapat dijelaskan
seperti pada gambar 2-1.
Sebagai tambahan
bagi penggabungan beberapa aliran pesan ke satu channel, transport layer harus
hati-hati dalam menetapkan dan memutuskan koneksi pada jaringan. Proses ini
memerlukan mekanisma penamaan, sehingga suatu proses pada sebuah mesin
mempunyai cara untuk menerangkan dengan siapa mesin itu ingin bercakap-cakap.
Juga harus ada mekanisme untuk mengatur arus informasi, sehingga arus
informasi dari host yang cepat tidak membanjiri host yang lambat.
Mekanisme seperti itu disebut pengendalian aliran dan memainkan peranan penting
pada transport layer (juga pada layer-layer lainnya). Pengendalian aliran
antara host dengan host berbeda dengan pengendalian aliran router dengan
router. Kita akan mengetahui nanti bahwa prinsip-prinsip yang sama digunakan
untuk kedua jenis pengendalian tersebut.
5. Network layer
Network layer
berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah
bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya.
Route dapat didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke” network. Route
juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal.
Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya.
Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat
itu.
Bila pada
saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada
kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga
merupakan tugas network layer.
Karena operator
subnet mengharap bayaran yang baik atas tugas pekerjaannya. seringkali terdapat
beberapa fungsi accounting yang dibuat pada network layer. Untuk membuat
informasi tagihan, setidaknya software mesti menghitung jumlah paket atau
karakter atau bit yang dikirimkan oleh setiap pelanggannya. Accounting menjadi
lebih rumit, bilamana sebuah paket melintasi batas negara yang memiliki tarip
yang berbeda.
Perpindahan paket
dari satu jaringan ke jaringan lainnya juga dapat menimbulkan masalah yang
tidak sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan oleh sebuah jaringan dapat
berbeda dengan cara yang dipakai oleh jaringan lainnya. Suatu jaringan mungkin
tidak dapat menerima paket sama sekali karena ukuran paket yang terlalu besar.
Protokolnyapun bisa berbeda pula, demikian juga dengan yang lainnya. Network
layer telah mendapat tugas untuk mengatasi semua masalah seperti ini, sehingga
memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda untuk saling terinterkoneksi.
6. Data Link layer
Tugas utama data link layer adalah
sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke
saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan kenetwork
layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim
memecag-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah
ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame
tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim
kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan mengirim aliran bit
tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link
layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa
dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila
secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan
perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut tidak secara salah
dianggap sebagai batas-batas frame.
Terjadinya noise
pada saluran dapat merusak frame. Dalam hal ini, perangkat lunak data link
layer pada mesin sumber dapat mengirim kembali frame yang rusak tersebut. Akan
tetapi transmisi frame sama secara berulang-ulang bisa menimbulkan duplikasi
frame. Frame duplikat perlu dikirim apabila acknowledgement frame dari penerima
yang dikembalikan ke pengirim telah hilang. Tergantung pada layer inilah untuk
mengatasi masalah-masalah yang disebabkan rusaknya, hilangnya dan duplikasi
frame. Data link layer menyediakan beberapa kelas layanan bagi network layer.
Kelas layanan ini dapat dibedakan dalam hal kualitas dan harganya.
Masalah-masalah
lainnya yang timbul pada data link layer (dan juga sebagian besar layer-layer
di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim
yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas data harus
memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima
pada suatu saat tertentu. Seringkali pengaturan aliran dan penanganan error ini
dilakukan secara terintegrasi.
Saluran yang dapat
mengirim data pada kedua arahnya juga bisa menimbulkan masalah. Sehingga dengan
demikian perlu dijadikan bahan pertimbangan bagi software data link layer.
Masalah yang dapat timbul di sini adalah bahwa frame-frame acknoeledgement yang
mengalir dari A ke B bersaing saling mendahului dengan aliran dari B ke A.
Penyelesaian yang terbaik (piggy backing) telah bisa digunakan; nanti kita akan
membahasnya secara mendalam.
Jaringan broadcast
memiliki masalah tambahan pada data link layer. Masalah tersebut adalah dalam
hal mengontrol akses ke saluran yang dipakai bersama. Untuk mengatasinya dapat
digunakan sublayer khusus data link layer, yang disebut medium access sublayer.
7. Physical layer
Physical Layer berfungsi dalam
pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus
diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit,
data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0
bit. Pertanyaan yang timbul dalam hal ini adalah : berapa volt yang perlu
digunakan untuk menyatakan nilai 1? dan berapa volt pula yang diperlukan untuk
angka 0?. Diperlukan berapa mikrosekon suatu bit akan habis? Apakah transmisi
dapat diproses secara simultan pada kedua arahnya? Berapa jumlah pin yang
dimiliki jaringan dan apa kegunaan masing-masing pin? Secara umum
masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik,
elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah
physical layer.Apa yang dilakukan oleh 7 layer OSI ?
Ketika data ditransfer melalui
jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu
terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi
penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data
melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header”
sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya.
Tujuan utama penggunaan model OSI
adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer
yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklol
jaringan dan metode transmisi.
Model dibagi menjadi 7 layer, dengan
karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi
dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan
protokol dan standard.
Model OSI
Keterangan
Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.
Transport Layer: Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).
Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.
Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.
Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.
Model OSI
Keterangan
Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.
Transport Layer: Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).
Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.
Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.
Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar